Kali ini aku mau berbagi sesuatu kepada kalian. Sebenarnya dulu ada pertanyaan dari diri sendiri (dan sampai sekarang masih belum nemu jawabannya): Gimana cara menilai peserta ujian masuk FSRD (Fakultas Seni Rupa dan Desain)? Bagaimana si penilai itu tahu kalau peserta tersebut punya potensi? Dan itu entahlah bagaimana ya... yang jelas, si penilai itu benar-benar hebat melihat potensi.
Jadi, peserta yang lolos itu adalah peserta yang memiliki bakat yang akan terus berkembang. Masuk FSRD itu bukan berarti dari awal uda jago gambar. Tapi yang dilihat itu ciri khas dan potensi berkembangya. Banyak yang jago gambarnya bagus saat SMA, tapi dia gak keterima di FSRD. Nah, dia itu tahu dari mana ya? Yang jelas, hebat banget kan ya yang menilai... >_<
Btw, aku adalah salah satu dari peserta yang lolos tes (tahun 2010) dan akhirnya aku keterima di FSRD. Berarti si penilai menganggap aku ini punya ciri khas dan bisa berkembang lebih baik lagi. Dan ya sejak aku masuk FSRD, yang aku lakukan cuma menggambar, gambar, gambar, mewarnai.. Hampir setiap hari.
Sebenarnya sih, kalo mau bisa menggambar bagus, latihan aja terus tiap hari. Nah tapi, kalo mau bisa lolos masuk FSRD, kalian gak cukup cuma bisa gambar bagus_dalam arti, gambar ini mirip, gambar itu mirip. Tapi, kalian harus sering brainstorming ide-ide. Beneran deh. Kreativitas itu sangat dicari karena akan menciptakan orisinalitas karya. Kalo kalian cuma bisa gambar manusia mirip, gambar pohon mirip, gambar apapun mirip dengan aslinya, ya bye bye aja... =O
Kalian harus tahu, dulu gambar aku jeeeleeeeek bangeeeet! Kadang kalo buka sketch-sketch book lama, rasanya malu gitu loh.. Hehehe.. Perlu aku tunjukin gak yaaa gambar-gambar aku beberapa tahun yang laluuuu??? =P (Nanti aja ya kapan-kapan. Bersambung..)
Sudah dua tahun kuliah, aku ngerasain banget perkembangan yang luar biasa di diri aku. Aku jadi lebih peka sama yang namanya warna, bentuk, dan garis. Aku lebih bisa cepat mendapatkan ide kalau melihat sesuatu. Otak kananku menjadi lebih kuat (tapi tetap otak kiri lemah niiih...). Mungkin karena aku jadi lebih sering melihat aneka warna dan bentuk. Dan berhubung aku di jurusan kria (yang sangat membutuhkan banyak ide-ide untuk cara-cara membuat sesuatu), aku bisa lebih cepat tanggap. Misalnya, aku jadi cepat tahu aku harus pakai bahan apa, teknik apa, warna apa, dll. Tapiiii... ini terjadi bukan begitu saja,
tapi karena proses belajar.
Kuliah di FSRD itu bukan kuliah main-main yang santai. Ini kuliah yang serius dan berat loh! Tapi masalahnya adalah, masyarakat di Indonesia masih belum bisa menghargai desain..
Ayooo jangan malaaasss...
Khusus buat anak FSRD se-tanah air, semnagat kuliah yaaaaa...